Pages

Minggu, 07 April 2013

Struktur Pembentuk Bumi


Struktur Pembentuk Bumi

Bumi yang kita tinggal di atasnya, planet biru yang dua pertiga permukaannya adalah lautan. Hanya di bumi manusia dapat hidup. Nampaknya kecocokan antara sifat-sifat di bumi dengan sifat-sifat dan kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya sudah dirancang sedemikian rupa oleh Sang Pencipta.

Bumi memiliki struktur dan kompisisi penyusunnya. Gambar di bawah ini menunjukkan kalau bola bumi dipotong dari permukaan hingga ke bagian inti, akan terdapat lapisan-lapisan penyusun yang dapat dibedakan secara fisik dan kimiawi.

 

 

 

 

 

 

 

 

Satu-persatu lapisan bumi tersebut :

Lapisan bumi terluar disebut Kerak Bumi (Crust), lapisan ini padat dan getas. Ketebalannya berkisar antara 5 km hingga 30 km. Kerak dibagi menjadi dua, yaitu: Kerak Benua dan Kerak Samudera. Kerak Samudera berkomposisi Si-Ma (Silika-Magnesium), ketebalannya berkisar 5 – 15 km. Sedangkan Kerak Benua berkomposisi Si-Al (Silika-Aluminium), ketebalannya berkisar antara 10 – 70 km.

 

Lapisan dibawahnya adalah Mantel Bumi (Mantle). Secara fisik, lapisan ini terbagi menjadi dua, yaitu: mantel bagian atas (upper mantle) yang bersifat padat, mantel bagian tengah yang bersifat gel/semi-solid (sebenarnya lapisan tengah ini juga masih bagian dari upper mantle), dan mantel bagian bawah (lower mantle) yang bersifat padat. Lapisan mantel ini berkomposisi Ferro-Magnesian (Fe-Mg). Ketebalan mantel bumi sekitar 2900 km. Mantel ini juga merupakan sumber dari magma gunungapi hot spot, seperti di Kepulauan Hawaii.

Kerak bumi ditambah mantel bagian atas (semuanya bersifat padat dan getas) dikenal sebagai Litosfer (lithos, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘batu’). Ketebalannya sekitar 100 km. Litosfer inilah yang menjadi definisi dari Lempeng Tektonik (Plate Tectonic). Sedangkan mantel yang bersifat gel/semi-solid disebut Astenosfer (asthenes, dari bahasa Yunani, yang berarti ‘lemah’). Ketebalannya sekitar 250 km. Pada Teori Tektonik Lempeng, litosfer ini mengapung, bergeser dan bertumbukan satu sama lain di atas lapisan astenosfer. Mantel bagian bawah dan paling tebal disebut Mesosfer dengan ketebalan sekitar 2550 km. Mesosfer ini bersifat padat.

Lapisan di bawah mantel disebut Inti Bumi (Core). Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu: inti bumi bagian luar (outer core) dan inti bumi bagian dalam (inner core). Secara kimiawi keduanya berbeda. Inti bumi bagian luar bersifat liquid. Ketebalannya sekitar 2200 km. Sedangkan Inti bumi bagian dalam bersifat padat dengan ketebalan sekitar 1200 km. Inti bumi ini berkomposisi Fe-Ni (Ferro-Nickel). Karena bumi berotasi pada porosnya, inti bumi bagian luar juga berputar dan menghasilkan medan magnetik bumi. Bayangkan air yang ikut terputar di dalam gelas yang berputar pada sumbunya.

Pembagian struktur dan lapisan yang menyusun bumi didapatkan dari hasil penelitian para ilmuwan. Salah satunya dari hasil penelitian Andrija Mohorovicic (1909), yang kemudian dikenal dengan Diskontinuitas Mohorovicic (Mohorovicic Discontinuity).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar