Struktur Pembentuk Bumi
Bumi yang kita
tinggal di atasnya, planet biru yang dua pertiga permukaannya adalah lautan.
Hanya di bumi manusia dapat hidup. Nampaknya kecocokan antara sifat-sifat di
bumi dengan sifat-sifat dan kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya sudah
dirancang sedemikian rupa oleh Sang Pencipta.
Bumi memiliki
struktur dan kompisisi penyusunnya. Gambar di bawah ini menunjukkan kalau bola
bumi dipotong dari permukaan hingga ke bagian inti, akan terdapat
lapisan-lapisan penyusun yang dapat dibedakan secara fisik dan kimiawi.
Satu-persatu lapisan bumi tersebut
:
Lapisan bumi terluar disebut Kerak Bumi
(Crust), lapisan ini padat dan getas. Ketebalannya berkisar antara 5 km
hingga 30 km. Kerak dibagi menjadi dua, yaitu: Kerak Benua dan Kerak Samudera.
Kerak Samudera berkomposisi Si-Ma (Silika-Magnesium), ketebalannya berkisar 5 –
15 km. Sedangkan Kerak Benua berkomposisi Si-Al (Silika-Aluminium),
ketebalannya berkisar antara 10 – 70 km.
Lapisan dibawahnya adalah Mantel Bumi (Mantle).
Secara fisik, lapisan ini terbagi menjadi dua, yaitu: mantel bagian atas (upper
mantle) yang bersifat padat, mantel bagian tengah yang bersifat
gel/semi-solid (sebenarnya lapisan tengah ini juga masih bagian dari upper
mantle), dan mantel bagian bawah (lower mantle) yang bersifat padat.
Lapisan mantel ini berkomposisi Ferro-Magnesian (Fe-Mg). Ketebalan mantel bumi
sekitar 2900 km. Mantel ini juga merupakan sumber dari magma gunungapi hot
spot, seperti di Kepulauan Hawaii.
Kerak bumi ditambah mantel bagian atas (semuanya bersifat
padat dan getas) dikenal sebagai Litosfer (lithos, dari bahasa Yunani,
yang berarti ‘batu’). Ketebalannya sekitar 100 km. Litosfer inilah yang menjadi
definisi dari Lempeng Tektonik (Plate Tectonic). Sedangkan mantel yang
bersifat gel/semi-solid disebut Astenosfer (asthenes, dari bahasa
Yunani, yang berarti ‘lemah’). Ketebalannya sekitar 250 km. Pada Teori Tektonik
Lempeng, litosfer ini mengapung, bergeser dan bertumbukan satu sama lain di
atas lapisan astenosfer. Mantel bagian bawah dan paling tebal disebut Mesosfer
dengan ketebalan sekitar 2550 km. Mesosfer ini bersifat padat.
Lapisan di bawah mantel disebut Inti Bumi (Core).
Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu: inti bumi bagian luar (outer core)
dan inti bumi bagian dalam (inner core). Secara kimiawi keduanya
berbeda. Inti bumi bagian luar bersifat liquid. Ketebalannya sekitar 2200 km.
Sedangkan Inti bumi bagian dalam bersifat padat dengan ketebalan sekitar 1200
km. Inti bumi ini berkomposisi Fe-Ni (Ferro-Nickel). Karena bumi berotasi pada
porosnya, inti bumi bagian luar juga berputar dan menghasilkan medan magnetik
bumi. Bayangkan air yang ikut terputar di dalam gelas yang berputar pada
sumbunya.
Pembagian
struktur dan lapisan yang menyusun bumi didapatkan dari hasil penelitian para
ilmuwan. Salah satunya dari hasil penelitian Andrija Mohorovicic (1909), yang
kemudian dikenal dengan Diskontinuitas Mohorovicic (Mohorovicic
Discontinuity).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar