Budaya
Politik
A. Budaya
Berpolitik dan Bermasyarakat
Budaya politik merupakan sikap
individu terhadap system politik dan komponen-komponennya, juga sikap individu
terhadap peranan yang dapat dimainkan dalam system politik. Budaya politik
dapat diartikan sebagai orientasi spikologis terhadap objek social system
politik yang mengalami proses internalisasi kedalam bentuk orientasi yang
bersifat kognitif, afektif, dan evaluatife.
Budaya merupakan suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh suatu system social yang kemudian
yang diwariskan dari generasi ke generasi.
v Pengertian
Budaya Politik
Menurut Prof. Dr Miriam Budiardjo, budaya politik
adalah keseluruhan dari pandangan –pandangan politik. Dengan kata lain, budaya
politik adalah perwujudan nyata dari nilai-nilai politik yang dianut kelompok
masyarakat, bangsa, dan negara.
Pengertian budaya politik menurut
para ahli :
1. Samuel
Beer, nilai-nilai kenyakinan dan
sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang
apa yang harus dilakukan pemerintah bagi rakyatnya.
2. Almond
dan Verba, sikap orientasi yang khas
dari warga negara terhadap system politik dan keaneka ragaman, serta sikap
perilaku warga terhadap peranan warga negara yang ada di dalam system politik
itu.
3. Rusadi
Suminta Pura, pola tingkah laku setiap individu, serta orientasi nya terhadap
kehidupan politik yang dihayati para anggota suatu system politik.
4. Rusadi
Kantaprawira, kumpulan pengetahuan yang membentuk pola perilaku seseorang dan
orientasinya terhadap kehidupan politik.
5. Jack
C. Plano, kumpulan pengetahuan yang membentuk pola perilaku terhadap pemerintah
dan system politik.
1. Budaya Politik
Parokial (Parochial Political Culture)
Budaya politik yang tingkat
partisipasi politiknya sangat rendah. Rendahnya tingkat partisipasi rakyat
dalam perilaku politik terjadi karena rendahnya kognitif.
2. Budaya Politik
Kaula (Subject Political Culture)
Budaya politik masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik
sosial maupun ekonominya tetapi masih bersifat pasif
karena perhatian kehidupannya difokuskan kepada persoalan kehidupan pribadi.
3. Budaya
Politik Partisipan (Partisipant Political)
budaya politik yang ditandai dengan
kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan
aktif dalam kegiatan politik.
v Tipe
Budaya Politik di Indonesia
Dapat
dikatakan bahwa Negara Indonesia memiki berbagai macam ragam perilaku dan
budaya politik. Ada tiga tipe alam
kehidupan Budaya Politik Di Indonesia.
a. Budaya
Politik Tradisional
Budaya politik di Indonesia adalah budaya politikyang mengedepankan satu budaya
dari etnis tertentu yang ada di Indonesia.hubungan politik dibangun atas dasar
satu etnis (suku) atau kebiasaan tertentu. Pada tingkat tertentu, budaya
politik ini bisa melahirkan nepotisme karena penguasa yang berkuasa akan
mengangkat penjabat suatu etnis. Contohnya, budaya politik yang berangkat dari
paham masyarakat jawa terjadi soekarno memimpin negeri ini selama lebih
dari tiga decade.
b.
Budaya politik Islam
Budaya politik islam adalah budaya
politik yang lebih mendasarkan idenya pada keyakinan dan nilai agama islam.
Budaya politik islam biasanya dipelopori kelompok masyarakat santri yang
indetik dengan pendidikan pesantren. Hal ini terjadi karena ingin menyuarakan
kebenaran secara lebih formal melalui kegiatan politik. Salh satu pendorong
para santri untuk berpolitik adalah perintah beramar ma’ruf nahi mungkar.
Budaya politik modern adalah budaya
politik yang mencoba meninggalkan karakter etnis tertentu atau agama tertentu.
Pengembangan budaya politik modern di maksudkan untuk tidak mengedepankan
budaya etnis atau agama tertentu. Tujuannya adalah mencapai stabilitaas
keamanan dan kemajuan.
Budaya politik modern bersifat kuat dan
berpengaruh. Di dalamnya terdapat subkultur, seperti kelomok birokrat,
intelektual, dan militer.
Menurut Prof. Dr. Budi Winarno,
ada dua aspek yang berkataitan dengan modernisasi politik, yaitu :
1. Mobilisasi
massa, berbagai komitmen utama tradisional tentang kehidupan sosial, ekonomi
dan psikologi habis terkikis.
2. Pembangunan
ekonomi, indikasi yang biasanya menjadi pegangan adalah indeks pendapatan
nasional bruto.
Budaya
politik demokratif adalah suatu kumpulan
system kenyakinan, sikap, norma, persepsi dan sejenisnya, yang menopang
terwujudnya partisipasi. Untuk menanamkan budaya politik partisipasi atau
demokratik dilakukan melalui pendidikan.
Warga
negara yang demokratis acuannya adalah character and nation building yang
meliputi aspek intelektual yang meliputi keterampilan berpikir logis luwes,
orsinil, elaborasi, dan memperluas wawasan, profesionalisme serta kreatifitas.
Adapun
karakteristik atau jiwa yang demokratis meliputi :
1. Bersikap
terbuka, sikap terbuka yang didasarkan atas kesadaran akan pluralism dan
keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan untuk menahan diri dan tidak
secepatnya menjatuhkan penilaian dan pilihan.
2. Rasional,
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional.
Keputusan yang diambil secara rasional akan mengantarkan sikap yang logis,
sementara sikap dan keputusan yang diambil secara tidak rasional akan membawa
implikasi emosional dan cenderung egois.
3. Adil,
menempatkan sesuatu secara profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar