Pages

Selasa, 12 Maret 2013

Budaya Politik


Budaya Politik

 

A.    Budaya Berpolitik dan Bermasyarakat

              Budaya politik merupakan sikap individu terhadap system politik dan komponen-komponennya, juga sikap individu terhadap peranan yang dapat dimainkan dalam system politik. Budaya politik dapat diartikan sebagai orientasi spikologis terhadap objek social system politik yang mengalami proses internalisasi kedalam bentuk orientasi yang bersifat kognitif, afektif, dan evaluatife.

              Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh suatu system social yang kemudian yang diwariskan dari generasi ke generasi.

 

v  Pengertian Budaya Politik

              Menurut  Prof. Dr Miriam Budiardjo, budaya politik adalah keseluruhan dari pandangan –pandangan politik. Dengan kata lain, budaya politik adalah perwujudan nyata dari nilai-nilai politik yang dianut kelompok masyarakat, bangsa, dan negara.

              Pengertian budaya politik menurut para ahli :

1.      Samuel Beer, nilai-nilai kenyakinan  dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan pemerintah bagi rakyatnya.

2.      Almond dan Verba, sikap orientasi yang  khas dari warga negara terhadap system politik dan keaneka ragaman, serta sikap perilaku warga terhadap peranan warga negara yang ada di dalam system politik itu.

3.      Rusadi Suminta Pura, pola tingkah laku setiap individu, serta orientasi nya terhadap kehidupan politik yang dihayati para anggota suatu system politik.

4.      Rusadi Kantaprawira, kumpulan pengetahuan yang membentuk pola perilaku seseorang dan orientasinya terhadap kehidupan politik.

5.      Jack C. Plano, kumpulan pengetahuan yang membentuk pola perilaku terhadap pemerintah dan system politik.

 

             

 Menurut Gabriel  A. Almond mengklasifikasikan budaya politik berdasarkan prinsip dan system sosial :

1.      Budaya Politik Parokial (Parochial Political Culture)

            Budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya sangat rendah. Rendahnya tingkat partisipasi rakyat dalam perilaku politik terjadi karena rendahnya kognitif.

2.      Budaya Politik Kaula (Subject Political Culture)

            Budaya politik masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih bersifat pasif karena perhatian kehidupannya difokuskan kepada persoalan kehidupan pribadi.

3.      Budaya Politik Partisipan (Partisipant Political)

            budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan politik.

 

v  Tipe Budaya Politik di Indonesia

                        Dapat dikatakan bahwa Negara Indonesia memiki berbagai macam ragam perilaku dan budaya politik.  Ada tiga tipe alam kehidupan Budaya Politik Di Indonesia.

a.       Budaya Politik Tradisional

      Budaya politik di Indonesia adalah  budaya politikyang mengedepankan satu budaya dari etnis tertentu yang ada di Indonesia.hubungan politik dibangun atas dasar satu etnis (suku) atau kebiasaan tertentu. Pada tingkat tertentu, budaya politik ini bisa melahirkan nepotisme karena penguasa yang berkuasa akan mengangkat penjabat suatu etnis. Contohnya, budaya politik yang berangkat dari paham masyarakat jawa terjadi soekarno memimpin negeri ini selama lebih dari  tiga decade.

b.      Budaya politik Islam

      Budaya politik islam adalah budaya politik yang lebih mendasarkan idenya pada keyakinan dan nilai agama islam. Budaya politik islam biasanya dipelopori kelompok masyarakat santri yang indetik dengan pendidikan pesantren. Hal ini terjadi karena ingin menyuarakan kebenaran secara lebih formal melalui kegiatan politik. Salh satu pendorong para santri untuk berpolitik adalah perintah beramar ma’ruf nahi mungkar.

 

 c.       Budaya Politik Modern

      Budaya politik modern adalah budaya politik yang mencoba meninggalkan karakter etnis tertentu atau agama tertentu. Pengembangan budaya politik modern di maksudkan untuk tidak mengedepankan budaya etnis atau agama tertentu. Tujuannya adalah mencapai stabilitaas keamanan dan kemajuan.

      Budaya politik modern bersifat kuat dan berpengaruh. Di dalamnya terdapat subkultur, seperti kelomok birokrat, intelektual, dan militer.

 

              Menurut Prof. Dr. Budi Winarno, ada dua aspek yang berkataitan dengan modernisasi politik, yaitu :

1.      Mobilisasi massa, berbagai komitmen utama tradisional tentang kehidupan sosial, ekonomi dan psikologi habis terkikis.

2.      Pembangunan ekonomi, indikasi yang biasanya menjadi pegangan adalah indeks pendapatan nasional bruto.

 

              Budaya politik demokratif  adalah suatu kumpulan system kenyakinan, sikap, norma, persepsi dan sejenisnya, yang menopang terwujudnya partisipasi. Untuk menanamkan budaya politik partisipasi atau demokratik dilakukan melalui pendidikan.

              Warga negara yang demokratis acuannya adalah character and nation building yang meliputi aspek intelektual yang meliputi keterampilan berpikir logis luwes, orsinil, elaborasi, dan memperluas wawasan, profesionalisme serta kreatifitas.

              Adapun karakteristik atau jiwa yang demokratis meliputi :
1.      Bersikap terbuka, sikap terbuka yang didasarkan atas kesadaran akan pluralism dan keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan untuk menahan diri dan tidak secepatnya menjatuhkan penilaian dan pilihan.

2.      Rasional, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional. Keputusan yang diambil secara rasional akan mengantarkan sikap yang logis, sementara sikap dan keputusan yang diambil secara tidak rasional akan membawa implikasi emosional dan cenderung egois.

3.      Adil, menempatkan sesuatu secara profesional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar