Adat Istiadat Masyarakat Aceh
Dalam masyarakat Aceh, adat
merupakan sesuatu yang tertulis ataupun tak tertulis yang menjadi pedoman didalam
bermasyarakat Aceh. Nah, adat yang dipahami ini merupakan titah dari para
pemimpin dan para pengambil kebijakan guna jalannya sistim dalam masyarakat.
Dalam masyarakat Aceh, adat atau hukum adat TIDAK boleh bertentangan dengan
ajaran agama islam. Sesuatu yang telah diputuskan oleh para pemimipin dan ahli
tersebut haruslah seirama dengan ketentuan syariat. Jika bertentangan, maka
hukum adat itu akan dihapuskan. Inilah bukti bahwa masyarakat Aceh sangat menjunjung
tinggi kedudukan agama.
Menurut Mustafa Ahmad, yang dimaksud
dengan adat di Aceh adalah aturan hidup. Aturan yang mengatur kehidupan rakyat,
yang diciptakanoleh para cerdik dan pandai Aceh bersama Putoe Meureuhom/Sultan
Aceh. Aturan hidup ini mengikat seluruh rakyat Aceh tanpa kecuali. Dan bagi
siapa saja yang melanggarnya, akan mendapat sanksi. Kalau sekarang, aturan
hidup ini dikenal dengan istilah Hukum Adat.
Adat istiadat Aceh yaitu:
- Syukuran Membangun
Rumah
- Upacara Aqiqah
- Upacara perkawinan,
- Upacara kelahiran
bayi,
- Upacara peusijuk
- Kenduri apam pada bulan rajab
-
Makmeugang atau Uroe Meugang
Sebagian besar penduduk di Aceh
menganut agama Islam. Dari ke 13 suku asli yang ada di
Aceh hanya suku Nias yang tidak semuanya memeluk
agama Islam. Agama lain yang dianut oleh penduduk di Aceh adalah agama Kristen yang dianut oleh pendatang suku Batak dan sebagian warga Tionghoa yang kebanyakan bersuku Hakka. Sedangkan sebagian lainnya tetap
menganut agama Konghucu.
Selain itu provinsi Aceh memiliki
keistimewaan dibandingkan dengan provinsi yang lain, karena di provinsi ini Syariat Islam diberlakukan kepada sebagian
besar warganya yang menganut agama Islam, berdasar UU No.18/2001.
a) Seni dan
Budaya
Aceh merupakan kawasan yang sangat
kaya dengan seni budaya galibnya wilayah Indonesia lainnya. Aceh mempunyai
aneka seni budaya yang khas seperti tari-tarian, dan budaya lainnya seperti:
- Didong (seni
pertunjukan dari masyarakat Gayo)
- Meuseukee Eungkot (sebuah tradisi di
wilayah Aceh Barat)
- Peusijuek (atau Tepung tawar dalam tradisi Melayu)
b)
Senjata tradisional
Rencong adalah senjata tradisional Aceh, bentuknya menyerupai huruf L, dan
bila dilihat lebih dekat bentuknya merupakan kaligrafi tulisan bismillah. Rencong termasuk dalam kategoridagger
atau belati (bukan pisau ataupun pedang).
Selain
rencong, bangsa Aceh juga memiliki beberapa senjata khas lainnya, seperti siwah,
geuliwang dan peudeueng.
c)
Rumah Tradisional
Rumah
tradisonal suku Aceh dinamakan Rumoh Aceh. Rumah adat ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagian utama dan 1 bagian tambahan.
Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë
teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi belakang).
Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur).
d)
Baju Adat Aceh
Baju Adat Tradisional Pria Aceh :
·
Pria memakai BAJE
MEUKASAH atau baju jas leher tertutup. Ada sulaman keemasan menghiasi krah
baju.
·
Jas ini dilengkapi
celana panjang yang disebut CEKAK MUSANG.
·
Kain sarung (IJA
LAMGUGAP) dilipat di pinggang berkesan gagah. Kain sarung ini terbuat dari
sutra yang disongket.
·
Sebilah rencong atau
SIWAH berkepala emas/perak dan berhiaskan permata diselipkan di ikat pinggang.
·
Bagian kepala ditutupi
kopiah yang populer disebut MAKUTUP.
·
Tutup kepala ini
dililit oleh TANGKULOK atau TOMPOK dari emas. TANGKULOK ini terbuat dari kain
tenunan. TOMPOK ialah hiasan bintang persegi 8, bertingkat, dan terbuat dari
logam mulia.
Baju Adat Wanita Aceh :
· Wanita mengenakan baju kurung berlengan panjang hingga
sepinggul. Krah bajunya sangat unik menyerupai krah baju khas china.
· Celana cekak musang dan sarung (IJA PINGGANG) bercorak yang
dilipat sampai lutut. Corak pada sarung ini bersulam emas.
· Perhiasan yang dipakai : kalung disebut KULA. Ada pula
hiasan lain seperti : Gelang tangan, Gelang kaki, Anting, dan ikat pinggang
(PENDING) berwarna emas.
· Bagian rambut ditarik keatas membentuk sanggul kecil dengan
hiasan kecil bercorak bunga.
e)
Tarian
Provinsi
Aceh yang memiliki setidaknya 10 suku bangsa, memiliki kekayaan tari-tarian
yang sangat banyak dan juga sangat mengagumkan. Beberapa tarian yang terkenal
di tingkat nasional dan bahkan dunia merupakan tarian yang berasal dari Aceh,
seperti Tari Rateb
Meuseukat danTari Saman.
Tarian Suku Aceh
§ Tari Pho
|
Tarian Suku Gayo
Tarian Suku Lainnya
|
f)
Makanan
Khas
Aceh
mempunyai aneka jenis makanan yang khas. Antara lain timphan, gulai
itik, kari kambing yang lezat, Gulai Pliek U dan meuseukat
yang langka. Di samping itu emping melinjo asal kabupaten Pidie yang terkenal gurih, dodol Sabang yang dibuat dengan aneka rasa, ketan
durian (boh drien ngon bu leukat), serta bolu manis asal Peukan Bada, Aceh Besar juga bisa jadi andalan bagi
Aceh.